Minggu, 03 Januari 2010

Untuk Apa Usia Remaja??

Comments

Dalam Al Quran terdapat banyak kisah pemuda dalam menegakkan kebenaran. Ada pemuda Ashabul Kahfi, pemuda Musa, pemuda Yusuf dan sebagainya.

Seorang pemuda yaitu Nabi Ibrahim yang kisahnya terdapat dalam surah Al-Anbiya’ ayat 60, “Mereka berkata: Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim”. Ibrahim menentang keras kebiasaan kaumnya yang menyembah sesuatu selain Allah.

Bukan hanya berdebat, Nabi Ibrahim juga bertindak. Ayat dari surah Al-Anbiya’ menceritakan, “Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur terpotong-potong, kecuali yang terbesar dari patung-patung yang lain, agar mereka (kaum itu) kembali bertanya kepadanya”.

Ketika mereka menangkap Ibrahim dan menuduhnya merusak berhala itu, Ibrahim meminta mereka untuk bertanya kepada berhala besar yang masih tertegak itu. Sudah tentu mereka tidak mau melakukan karena mereka tahu bahwa berhala iu tidak dapat berbicara. “Kemudian mereka tertunduk (lalu berkata), “Sesungguhnya kamu Ibrahim telah mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara” (ayat 65), akan tetapi mengapa masih disembah? “Ibrahim berkata, Maka mengapakah kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikitpun dan tidak pula memberi mudharat kepadamu?

Nabi Muhammad SAW ketika diangkat menjadi Rasul berumur empat puluh tahun. Pengikut beliau yang merupakan generasi pertama, kebanyakan merupakan golongan pemuda-pemudi malahan ada yang masih kanak-kanak. Mereka dibina oleh Rasulullah setiap hari do Darul Arqam.

Diantaranya adalah Ali bin Abi Thalib dan Zubair bin Awwam, yang paling muda, kedua-duanya berumur 8 tahun, Thalhah bin Ubaidillah (11), al-Arqam bin Abi Al-Arqam (12) Abdullah bin Mas’ud (14), yang akhirnya menjadi salah seorang ahli tafsir terkemuka, Saad bin Abi Waqqash (17), yang kemudiannya menjadi panglima perang Al-Qadhisiyah melawan adi kuasa Persia, Ja’far bin Abi Thalib (18), Zaid bin Haritsah (20), Mush’ab bin Umair (24), Umar bin Khatab (26), Abu Bakar ash Shiddiq (37), Hamzah bin abdul Muthalib (42), Ubaidah bin Al Harits yang paling tua diantara para sahabat, berusia 50 tahun.

Dan masih terdapat puluhan ribu pemuda-pemudi lain yang terlibat aktif dalam dakwah menegakkan panji-panji Islam Al-Rayah di masa hidup Rasulullah. Dan tidak sedikit siantara mereka telah berperan penting di usia mudanya. Usamah bin Zaid, ketika berusia 18 tahun, diangkat Nabi sebagai komandan pasukan Islam ketika menyerbu Syam. Padahal diantara pasukan Islam masih terdapat sahabat-sahabat seperti Abu Bakar, Umar al-Khatab yang lebih tua darinya.

Begitu juga Abdullah bin Umar. Jiwa perjuangan Islam telah menguasainya sejak umur 13 tahun. suatu ketika Rasulullah ketika menyiapkan pasukan untuk perang Badar, data kepada Rasulullah dua remaja Islam, Abdullah Ibnu Umar dan Al-Baraq meminta agar diterima sebagai anggota pasukan Islam tetapi rasulullah menolak karena mereka masih kanak kanak. Tahun berikutnya, menjelang perang Uhud, mereka datang sekali lagi kepada Rasulullah untuk tujuan yang sama. Hanya Al-Baraq yang diterima. pada perang Ahzab barulah Ibnu Umar diterima sebagai anggota pasukan Islam (Shahih Bukhari).

Banyak juga dikalangan pemudi yang menjadi teras dalam perjuangan di peringkat awal dakwah Rasulullah SAW seperti Siti Khodijah binti Khayyat, dan banyak lagi. Pemuda-pemudi gagah berani, yang hidupnya semata-mata hanya bagi kejayaan dan Kemuliaan Islam dan bersedia berkorban menghadapi berbagai ujian dan siksaan dengan penuh kesabaran. Mereka mendapat kebaikan, keampunan dari Allah dan Syurga yang tak terkira nikmatnya. Mereka itulah yang disebut sebagai orang-orang muflih (beruntung). “Tetapi Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, mereka berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan mereka itulah orang-orang memperoleh bermacam-macam kebaikan dan mereka itulah orang-orang yang beruntung” (At–Taubah : 88).

“Maka orang-orang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalanKu (karena mengemban dakwah islam) yang berperang dan yang dibunuh, pasti akan Aku hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pasti Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai dibawahnya. Sebagai pahala di sisi Allah. Dan di sisi Allahlah terdapat pahala yang baik” (Ali-Imran: 195)

Bila kejayaan Islam masa lalu muncul akibat dakwah Islam yang banyak ditunjang oleh para pemuda pemudi Islam yang memiliki sifat dan sikap perjuangan yang gigih, yang sanggup tanpa peduli siang dan malam, demi kepentingan Islam. Maka demikian juga masa depan Islam. Sunnatullah tidak pernah berubah.

Pemuda-pemudi unggul karena mereka benar-benar memeluk islam secara kaffah, lurus aqidahnya dan penuh ketaatannya pada syariatnya. Masa remaja hanya sekali… yang tua akan segera pergi. Jangan sia-siakan!!

Mutiara Amaly